MAKALAH Organisasi koperasi dalam sistem pasar sempurna

MAKALAH
Organisasi  koperasi dalam sistem pasar sempurna
DosenPengampu:
ANINDITA TRINURA N, M.Pd
Disusun oleh kelompok 6 :
1.      Istiqomah             1622211031
2.      Dewi rahmawati 1622211077
3.      Ahmat fausi         1622211005
4.      Fahri                     1622211019


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI
BANGKALAN
PENDIDIKAN EKONOMI
 2017





KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr. Wb.
            Segala puji bagi Allah SWT yang  telah  banyak  memberi kita nikmat selama ini juga sholawat beserta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah banyak memberikan sauri teladan yag baik untuk kehidupan kita seraya mengucapkan Allahumma salli ala saiyidina muhammad wa ala alihi siyidina muhammad.
 Alhamdulillah makalah yang berjudul “ORGANISASI KOPERASI DALAM SISTEM PASAR SEMPURNA”yang ditugaskan  kepada kelompok kami dengan mata kuliah “EKONOMI KOPERASI” akhirnya dapat diselesaikan juga.
 Semoga makalah  yang kami buat  bisa menjawab mengenai sedikit banyaknya tentang pasar  persaingan  sempurna  itu. Kami menyadari makalah  kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran dari segala pihak sangat  kami butuhkan demi untuk  menyempurnakan karya tulis ini.akhirnya atas segala perhatian dari kelompok 6, kami  mengucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.















DAFTAR ISI















BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

sudah sejak dulu indonesia mengenal perekonomian yang berasaskan kekeluargaan dan terbukti mampu mengerakkan di indonesiakhusunya dalam sektor perdagangan perekomian koperasi dalam pelaksanaan koperasi ini sering mengalami banyak fase-fase perubahan dan pembetukan pada tahun 1896 pembentukan koperasi oleh R.aria wiriatmaja hingga saat ini banyak sekali perkembangan yang di tunjukkan ole koperasi walau harus berlatih latih pada masa kolonial dan jepang.

1.2 Rumusan masalah

1.      Apa pengertian koperasi dalam persaingan sempurna?
2.      Jelaskan pengertian pasar persaingan sempurna?
3.      Jelaskan jaringan kerja sama koperasi (Cooperative Network)?

1.3 Tujuan

Dengan rumusan masalah di atas diharapkan kita dapat mengetahui tentang pengertian koperasi, pengertian  dan keadaan pasar persaingan sempurna serta mengetahui tentang jaringan kerja sama koperasi.










BAB II

PEMBAHASAN

2.1  pengertian organisasi koperasi dalam sistem pasar sempurna

Dalam potensi koperasi dalam sistem pasar menghendaki dan merencanakan dalam tiap usahanya memperoleh keuntungan atau memanfaatkan maksimal,sehingga perusahan dapat memperoleh laba atau sisa hasil usaha. Yang mampu mengadakan cadangan–cadangan guna pengembangan usaha selanjutnya.Kekuataan-kekuatan potensi yang dimiliki perusahaan yang ideal adalah kekuatan yang berhubungan dengan adanya unsur-unsur:skala ekonomi,mempunyai posisi tawar-menawar didalam pemasaran,pemanfaatan keterkaitan pasar,dan biaya transaksi.Skala ekonomi diperoleh dengan mengantisipasi tingkat penjualan yang cocok dengan meminimumkan skala efisien.Bargaining positif di pasar ditempuh agar dalam persaingan pasar bisa dipertahankan harga jual barang dengan memperhatikan gerakan 
Agar perusahaan mampu bersaing,perusahan harus melakukan orientasi pasar agar mampu unggul bersaing didalam persaingan pasar.
Keunggulan tersebut dimiliki organisasi koperasi karena beberapa hal diantaranya;
a)    Untuk mencapai skala ekonomi dengan mengatur tingkat volume produksi-bersama
b)    Mengkordinasi biaya transaksi
c)    Mengadakan kesepakatan harga jual produk demi menarik konsumen dalam hal posisi koperasi di pasar.

v  KOPERASI MEMPUNYAI DUA PASAR

1.      Internal Market,di mana arah penyaluran barang koperasi ditunjukan kepada anggota-anggota.
2.       External market,adalah pasar yang ditunjukan di luar anggota atau untuk umum.
Koperasi bertindak sebagai pemasok atau di sebut supply coorperative dan marginal cost sama dengan revenue.Koperasi akan memilih menentukan harga berdasarkan at cost tanpa harga kekurangan.Koperasi lebih mempunyai kesempatan besar dalam hal penentuan harga daripada pasar karena tidak berpegang pada posisi keuntungan maksimal.

 2.2  Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling ideal,karna mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal.Struktur pasar ini mempunya ciri-ciri sebagai berikut.
1.      Jumlah produsin/pengusahaan/penjual sangat banyak dan volume usahanya hanya merupakan bagian kecil dari volume barang sejenis di pasar
2.      Produk yang di perdagangkan bersifat homogen
3.      Hambatan masuk ke pasar bagi para penjual tidak ada,mereka bebas keluar atau masuk ke dalam pasar
4.      Mobilitas faktor faktor produksi berjalan secara sempurna
5.      Pembeli dan penjual mempunya informasi yang lengkap tentang pasar,struktur harga,dan kualitas barang (Mc Eachern,2000)
Hendar dan Kusnadi (2005:127) menyatakan bahwa: “struktur pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yang paling ideal, karena mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang paling sesuai atau tepat untuk digunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sebab, dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak manfaat yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan di dalam membuat suatu analisis perencanaan serta mempunyai kemampuan dalam mengalokasikan sumber daya secara optimal.
Hendar dan Kusnadi (2005) struktur pasar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Terdiri atas banyak penjual dan pembeli, sehingga seorang penjual hanya mampu menawarkan barang yang relatif sedikit dibanding dengan barang yang ada di pasar sehingga baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, harga akan ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar.
b.      Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen, artinya barang yang satu dengan  barang yang lainnya dapat saling menyubstitusi secara sempurna.
c.       Masing-masing penjual mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk ke dalam pasar.
d.      Mobilitas faktor produksi berjalan secara sempurna, dan
e.       Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur harga dan kualitas barang.
Mirah’s (2010) Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna. Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.

Anditaasri (2010) dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal biaya.Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasarkan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
Bila koperasi ingin memasuki pasar persaingan sempurna, maka koperasi akan bersaing secara sempurna dengan para pesaingnya di pasar, artinya secara umum koperasi tidak dapat menentukan harga untuk produk yang dijualnya. Oleh karena itu, di pasar persaingan sempurna persaingan harga tidak akan cocok untuk masing-masing penjual (termasuk koperasi), yang memungkinkan adalah persaingan dalam hal biaya. Semakin efisien seorang penjual akan semakin tinggi tingkat kemampuan penjual tersebut dalam bersaing.
             
v  Analisi jangka pendek
            Dalam persaingan sempurna,koperasi tidak mempuanyai pengaruh dalam mengendalikan harga.harga dintetntukan oleh pasar,maka kurva permintan akan bersifat
elastis sempurna (horizontal),berarti koperasi dapat menjual produk dengan jumlah
 
Koprasi dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga yang sama dari perusahaan nonkoperasi,karna dalam jangka pendek para anggota koperasi lebih mengutamakan membeli barang din koperasi dari pada di pasar bebas.dalam jangka pendek kopeasi tidk dapat mengubah input tetap dan biaya yang di perhitungkan adalah biaya variabel dan biaya tetap.
Memperlihatkan situasi koperasi menghadapi struktur pada persaingan sempurna dalam jangka pendek.hal ini berarti kurva biaya untuk koperasi,baik biaya rata-rata (AC=average cost) maupun biaya marjinal (MC=marginal cost),akan sama dengan kurva biaya (AC dan MC) persaingnya.prusahaan nonkoperasi akan menjual Q1 pada tingkat harga P1 dan menghasilkan keuntungan atas penjualan Q1 tersebut,sedangkan koperasi dapat menjual lebih sampai Q3 pada tingkat harga tersebut,karena koperasi pada dasarnya adalah organisasi yang berorientasi pada pelayanan anggota,bukan organisasi yang berorientasi pada laba.koperasi dapat menjual produk saat biaya rata-rata sama dengan harga,meskipun koperasi tidak memperoleh keuntungan.
1.    Kasus Koperasi Dengan Kemampuan yang Sama
Dalam kompetisi sempurna,suatu koperasi tidak mempunyai pengaruh dalam mengendalikan harga. Kurva permintaan yang dihadapi koperasi akan bersifat “elastis sempurna” (horizontal), artinya koperasi dapat menjual produknya berapapun tanpa mempengaruhi harga jual. Dengan mengikuti peraturan penetapan harga AC=MR=P=D, maka perbedaan satu-satunya antara koperasi dengan perusahaan (penjual) nonkoperasi adalah bahwa koperasi dapat menetapkan jumlah yang lebih banyak pada tingkat harga yang sama. Karena itu dalam jangka pendek,tidak akan terdapat keunggulan bagi anggota dibanding dengan membeli di pasar bebas.
2.    Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Pada pasar persaingan sempurna, koperasi dengan kemampuan yang lebih rendah berarti :
a.       Kurva biaya rata-ratanya berada di atas harga jual, atau
b.      Biaya yang dikeluarkan koperasi lebih tinggi daripada biaya pasarnya.

Dalam kondisi seperti ini tidak akan mampu untuk bersaing kendatipun koperasi dapat beroperasi dengan menderita kerugian. Sepanjang koperasi masih mampu menutup biaya variabel, koperasi masih dapat melaksanakan kegiatannya, dengan harapan dalam waktu panjang koperasi dapat menghapus kerugian tersebut. Tetapi, kondisi ini akan menyulitkan koperasi karena koperasi harus bersaing dengan perusahaan nonkoperasi yang telah bekerja secara efisien. Mengingat koperasi tidak dapat menaikkan harga di atas harga pasar (P1), koperasi itu menghadapi kerugian yang harus diatasi oleh para anggota atau oleh bantuan dari luar. Kebanyakan koperasi yang mengalami nasib seperti itu adalah koperasi yang berada pada fase permulaan, dalam hal ini boleh jadi manajemen belum berpengalaman atau manajemen yang baik sulit untuk ditarik.
Dalam jangka pendek koperasi berkemampuan rendah dapat hidup terus selama menghindari memproduksi dengan menderita kerugian. Koperasi akan mampu menjual produk yang homogen pada harga pasar (P1) sebagaimana perusahaan nonkoperasi menjualnya. Penjualan hanya dapat dilakukan sampai dengan ouput Q1, lebih dari itu koperasi akan menderita kerugian.
3.      Kasus Koperasi Dengan Kemampuan yang Lebih Tinggi

Suatu koperasi dengan tingkat kompetitif yang lebih tinggi dapat memproduksi output dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaingnya. Bila koperasi menetapkan harga sesuai dengan prinsip maksimasi profit, keuntungan yang dapat diraih oleh koperasi akan lebih besar dibanding dengan perusahaan pesaingnya karena ia dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga yang sama dengan harga pesaingnya. Tetapi seperti yang dijelaskan sebelumnya situasi seperti ini sulit untuk distabilkan dan keunggulan koperasi akan dierosi oleh waktu. Koperasi akan memproduksi semakin banyak untuk memenuhi permintaan anggota, bila tingkat produksi telah dicapai,maka koperasi tidak dapat memberikan kepada para anggotanya suatu keunggulan dari pesaingnya.
Dari ketiga kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa pada pasar persaingan sempurna dalam jangka waktu yang pendek koperasi tidak akan mempunyai keunggulan komparatif dalam penentuan harga jual dan hanya mungkin mempunyai keunggulan dalam memberikan manfaat tidak langsung (SHU) kepada anggotanya, walaupun manfaat itu diterima dalam jangka waktu yang sangat pendek (sebelum titik break event jangka pendek tercapai).
v  Analisis Jangka Panjang
            Dalam kasus ini , jangka panjang berarti jangka waktu yang cukup panjang dimana perusahaan termasuk koperasi dapat mengubah input tetapnya,oleh karna itu semua imput adalah variabel.keseimbangan perusahaan dapat di capai pada saat LRAC=MC=P=AR.
Pada posisi ini perusahaan tidak untung dn tidak rugi .
Keterangan:
Px         = Tingkat harga barang                                               MC      =Ongkos marginal
Po           = Harga barang tertentu                                              AC      =Omgkos rata
Qx          = Jumlah barang tertentu                                            D         =Kurva permintaan
E          = Titik keseimbangan                                                  AR      =Penerimaan rata-rata
                Keuntungan normal                                                            MR      =Penerimaan Marginal
            Menunjukan posisi perusahaan (koperasi) dalam jangka panjang,harga dalam pasar persaingan sempurna (Po) akan sama dengan biaya produksi rata rata minimum (LRAC). Tidak ada perubahan secara mutlak antara perusahan koperasi dan peusahaan on koperasi yang memaksimumkan laba dengan menetapkan harga pada sejumlah produk tertentu. Jumlah produk Q0 menunjukkan tingkat produksi yang oktimal dalam jangka panjang karena kelebihan atau kekurangan dari tingkat produksi tersebut hanya akan menyebabkan rugi. Peruahaan koperasi  dan koperasi nonkoperasi menunjukan alokasi sumber-sumber secara  optimal karena koperasi pada biaya jangka panjang yang minimal. Pada titik E koperasi dalam keadaan seimbang (ekuilibrium),yaitu memproduksi OQ0 unit  dan hanya memperoleh laba normal.

2.3 Koperasi mempunyai dua pasar

1.      Internal Market, dimana arah penyaluran barang koperasi di tunjukan kepada anggota-anggota.Bagi koperasi pasar internal merupakan captive Market(pasar yang dapat di kuasai).dengan adanya captive market tersebut,setidaknya memberikan kepastian dalam penyaluran koperasi dan terjamin pasarnya.
2.      Externl Market adalah pasar yang di tunjukan d luar anggota atau untuk hukum
Koperasi,terutama koperasi pemasok atau di sebut supply cooperative, dalam pertimbangan penentuan harga jual produk tidak mungkin menetapkan keuntungan atau laba sebesar-besar dalam pengertian ekonomi mikro.Marginal cost sama dengan marginal revenue (MR=MR). Koperasi tersebut akan memilih menentukan harga berdasarkan at cost atau tanpa harga keuntungan. Dari segi penentuan harga maka koperasi mempunyai kesempatan yang lebih kuat dari pasar untuk bersaing karena tidakn perlu berpegang pada  posisi keungtungan maksimal.
      Kendati pun banyak peluang yang dapat di manfaatkan koperasi,di sisi lain masih terdapat hal hal yang menunjukkan kelemahan-kelemahan,antara lain
1.      strukturdasar koperasi yang kurang mendukung kewirausaahn koperasi:
2.      bagi seorang anggota koperasi yang di harapkan mengebangkan kemampuanya untuk memajukan koperasi tidak dapat memperoleh benefit,material sebanyak yang bisa di terima apabila ia bekerja di perusahaan nonkoperasi,karena pembagian SHU sesuai jasanya menurut peraturan koperasi;
3.      Anggota yang sebetulnya sangat produktif bisa menjadi pesaing bagi koperasi dengan mendirikan usaha sendiri yang terpisah dari koperasi;
4.      Dalam permodalan di mana anggota yang sebetulnya mampu menyediakan dana bagi koperasi akan berpikir dan memperhitngkan untung-ryginya jika ia menanam di proyek atau usaha nonkoperasi.penanaman modal dalam perusahaan nonkoperasi akan mendapatkan wewenang dalam pengelohan perusahan sesuai dengan nilai sahamnya dan bonus dapat di terapkan menurut wewenang pemegang saham tersebut;
5.      Bila kita tinjau pasal 42UU No.25/1992 tentang perkoperasi  dengan jelas di sebutkan,bahwa mitra usaha pemilik mofal tidak mempunyai kuasa dalam rapat anggota bahkan tetap harus menanggung kerugian koperasi.
Gambaran tentang kemampuan potensial koperasi seperti yang di uraikan di atas adalah dengan asumsi-asumsi(assumptions) sebagai berikut.
1.      koperasi secara vertikal mempunyaui rangkain hubungan yang erat dan berjalan tanpa hambatan di tiap tingkatan kosemua tingkatan kordinasi.
2.      Semua tingkat dan semua unit serta semua anggota koperasi bekerja sesuai dengan pola kerja orang yang mempunyai sifat dan jiwa tanpa pamrih,orang yang mempunyai sifat tanpa pamrih selalu mendahulukan keperluan orag lain (sesuatu sifat berlawanan dari egois)
Mungkin perlu pemikirannya-pemikiranya baru,seberapa jauh prinsip ketrerbukaan dan sukarela untuk keluar masuk sebagai anggota koperasi dapat memndukung kelestarian organisasi,khusunya bila dikaitkan dengan permodalan;dengan masuk keluarnya anggota akan berpengaruh terhadap kontinuitas pendanaan koperasi.

2.4 operasi dalam rentai tata niaga

Pedagang
            secara teori usaha-usaha organisasi koperasi bisa dikaitkan dengan sistem pasar yang berlaku umum.pada dasarnya dalam kegiatan arus baran atau jasa depat di bedakan pelaku-pelakunya ,yaitu pihak produsen,konsumen,dan pedagang sebagai perentara dari produsen dan konsumen

Kondumen
Produsen
 





Produsen adalah orang atau badan usaha yang memerhatikan produk tertentu,baik produk tersebut adalah hasil jual dari sesuatu rangkain proses produksi maupun produk setengah jadi,yang memerlukan prses lanjutan untuk menghasilkan produk jual.kegiatan apapun yang menghasilkan atau mmberikan produk (output) kepada pihak lain adalah produsen,sedang yang menerima input tersebut adalah konsumen atau pedagang .Dengan demikian produsen bisa juga berfungsi sebagai konsumen karena ia menerima input dari pihak lain,misalnya sebuah pabrik atau perusahaan atau pedagang benang tenun yang di perlukan sebagai bahan baku.pabrik tekstil tersebut adalah produsen barang-barang tekstil dan sekaligus konsumen benang-benang tenun.
            Konsumen adalag orang atay badan yang dalam kegiatannya menerima input dari pihak-pihak lain guan pemakaiansendiri atau di proes lebih lanjut untuk kepentingan pihak lain.pedagang adalah orang atau badan yang menjadi modiator,perentara dari produsen dan konsumen,tetapi juga bisa berfungsi sebagai perentara dari sesama konsumen atau sesamaa produsen.
            Kemungkinan yang dapat di lakukan produsen ialah : dapat meyakinkan produknya melalui pedagang dan dapat juga langsung kepada konsumen ,pemasaran produk dapat di lakukan produsen secara langsung di tangani  sendiri dengan segala konsukensinya,misalnya biaya-biaya advertasi ,transpor,dan lain lain biayay sebagai penyalur produk.produsen tersebut mengambil alih tugas-tugas pendagang.
2.4  jaringan kerja sama koperasi (Cooperative Network)
            Jaringan kerja sama koperasi (coperative Network) adalah kerja sama antara koperasi-koperasi primer (3-5 koperasi primer) yang bergabung menjadi koperasi sekunder yang di bentuk pada tingkat daerah (kota) yang lebih besar (misalnya kecamatan),kemudian beberapa koperasi (2-3koperasi sekunder) bergabung lagi menjadi koperasi tertier yang di bentuk di tingkat kabupaten atau provinsi,Cooperative Network yang biasa di sebut integrasi koperasi di indonesia sampai saat ini belum berkembang integrasi koperasi bisa secara horizontal maupun vertikal.
Jaringan keerja sama koperasi (integrasi koperasi)horizontal adalah integrasi koperasi yang produknya sama dengan maksud mengendalikan harga jual produk sedemikian rupa gar bisa berkompetensi terhadap produk yang sama dari pihak nonkopersi.dengan integrasi tersebut biayay-biaya tertentu,misalnya untuk pemasaran ,periklnan,services kepada pembeli bisa di kontrol bersama dan bisa di tekan serendah mungkin ;biaya angkut produk-produk ke beberapa outlet bisa di tanggung bersama sama sehingga persatuan produk akan merupakan penghematan.contoh :industri kecil,antara lain septu ,germen,dan konsumen.
            Jaringan kerja sama koperasi vertikal ada;lah integrasi di tingkat hulu mulai dari produsen-produsen koperasitingkat pedagang besar atau gosir,sampai ke tingkat distributor dan toko-toko pengecer.dengan demikian integrasi dari koperasi-koperasi setiap proesoutlet akan merupakan potensi yang kuat untk bisa bersaing terhadap perusahan-perusahan nonkoperasi.Daya saing akan lebih kuat lagi,jika ada integrasi dari pada koperasi konsumen dan sebaginnya.sampai pada adanya modal dari koperasi atau bank khusunya melayani kperasi.contoh;koperasi peternah sapi perah,dimana hasil produknya susu segar didistribysikan kepda koperasi koperasi pengolah pabrik susu untuk para anggotanya.karena pada umumnya peternak peternak sapi berdomisili di desa desa,maka koperasi peternak berada di desa tertentu yang sewiliyah dengan anggota-anggotaya .
Distribusi kepada para penyalur susu lewat koperasinya yang berada di tingkat kecamatan akan memasok susu kepada konsumen final yang berlokasi terbesar di kota dan di tangani  anggota dari koperasi penyalut.
Integrasi tersebut berdasarkan kenaggotanya terdiri atas:
1.      Koperasi primer:anggota-anggota peternak
2.      Koperasi sekunder:berangotakan koperasi-koperasi primer
3.      Koperasi tertier;berangotakan koperasi sekunder
Bila di lihat proses jalurnya produk dari segi konsumen,maka bisa juga didirikan koperasi-koperasi konsuemn di tingkat wilayah tertentu,misalnya desa,didirikan juga pusat-pusat koperasi konsumen di kecamatan dan induk koperasi konsumen di kabupaten atau provinsi .Hal-hal tyersebut tergntung pada perkembangan dan kemajuannya koperasi-koperasi yang ad di wilayah –daera









Koperasi primer Anggota>20 Orang
Pusat koperasi
Induk koperasi
Koperasi primer Anggota>20 Orang

Pusat koerasi
Koperasi primer Anggota>20 Orang

Koperasi primer Anggota>20 Orang

Koperasi primer Anggota>20 Orang

Koperasi primer Anggota>20 Orang

 












Keuntungan kerja sama agar dapat di manfaatkan dan usaha-usaha ekonomi para anggota du dukung secara fisien,maka koperasi-koperasi desa (koperasi primer)bergabung membentuk organisasi koperasi di tigkat kabupaten (pusat koperasi)di sebut koperasi sekunder.kemudian beberapa koperasi sekunder bergabung di tingkat provinsi atau ibu di samping pelayan ekonomis juga meayani jasa-jasa antara lain jasa jasa konsultasi,auditing,pendidikan ,dan latihan.
  

2.5 koperasi dalam pasar persaingan monopolistik

Suatu koperasi yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik yang mampu memberi tambahan pendapatan kepada para anggota merupakan koperasi yang berhasil mencapai kinerja yang baik. Koperasi tersebut dapat meningkatan kemakmuran para anggotanya, dapat menetapkan harga produk, dan kurva permintaannya elastis. Perilaku para penjual-penjual produknya berdiferensiasi (berbeda corak) dalam hal kualitas harg,pengepakan,iklan, lokasi,dan lain-lain. Apabila penjual (perusahaan koperasi) mengubah harga produknya, maka tidak ada perpindahan konsumen secara total ke penjual lain oleh karena itu kurva permintaan akan menurun dari kiri atas ke kanan bawah dengan elastisitas yang kurang sempurna.
1. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan yang Sama.
Dalam jangka panjang keseimbangan suatu perusahaan dicapai pada saat LRAC=MC=P=AR. Jadi, di pasar persaingan sempurna, kondisi “equilibrium” jangka panjang dicapai pada saat kondisi ini berlaku pula pada koperasi yang mempunyai kemampuan sama dengan pesaingnya.
2.Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Dalam hal koperasi memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam jangka pendek dengan biaya rata-rata yang lebih besar daripada biaya rata-rata pesaing, maka koperasi dalam jangka panjang yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar daripada biaya rata-rata pesaing tidak akan berhasil hidup terus. Harga pasar akan tetap menyinggung kurva biaya rata-rata jangka panjang di titik minimum. Karena koperasi hanya pemain kecil dalam pasar, maka dalam jangka panjang pun ia tidak akan mampu mempengaruhi harga. Koperasi tidak dapat meminta anggotanya suatu harga yang lebih tinggi daripada saingannya. Dengan biaya (cost) yang lebih tinggi, koperasi akan menderita kerugian.
3.Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Tinggi
Suatu koperasi dengan kemampuan manajerial lebih tinggi dapat menyingkirkan sainganya dalam pengertian ganda :
a.Dapat menyediakan barang dengan harga lebih rendah, dan
b. Dapat memberikan keuntungan kepada para anggotanya bila koperasi menjual dengan harga pasar

2.6Organisai koperasi dalam struktur pasar

            Suatu koperasi di dirikan untuk menghadapi struktur pasar,baik struktur pasar persaingan sempurna maupun struktur pasar persaingan tidak sempiurna (monopolistik,oligopoi,dan monopoli).sebagaimana halnya dalam kasus struktur pasar persaingan sempurna,pada pasar persaingan monopolistik pun terdapat banyak penjual dan pembeli.Asumsi yang menjadi pasar dari pasar persaigan monopolistik,secara esensial sama dengan pasar persaingan sempurna kecuali produyk yang homogen .dalam pasar persaingan yang tidak sempurna (monopolistik),sutau koperasi yang berhasil harsu mampu meningkatkan kesejahteran ekonomi para anggotanya.oleh karna itu,koperasi sama halnya dengan badan usaha yag lain harus berusaha memaksimumkannya salah satu cara adalah dengan menentukan harga yang bisa menarik konsumen.
            Dalam pasar persaingan monopolistik,para penjual bersaing melalui diferensi produk,diferensi produk adalah perbedaan di anatara produk tertentu (misalnya sepatu) mengenai antara lain kualitas ,harga,lokasi,kemasan,dan iklan,setiap produsen berusaha agar produknya mempunyai sedikit ,perbedaan dari produk yang di jual produsen lain.para produsen penjual dapat berperilaku sebagai monopolis “kecil”,yaitu dapat menentukan harga,saat ia mengubah harga produk tidak terjadi perpindaha  total dari konsumen ke produsen linnya .kurva permintaanya tidak akan horizontal,melainkan menurun (landai),menandakan elastisitas permintaan kurang dari elasisitas permintaan pada persaingan sempurna,dalam uraian berikutnya akan di jelaskan apa yang di maksud dengan struktur pasar,perilaku perusahaan ,dan kinerja yang akan di capai ,serta bagaiaman posisi koperasi ke empat macam struktur pasar.
            Berikut ini akan di analisis,dalam kondisi pasar bagaimana koperasi dengan tingkat kemampuan mencapai hasil hasil ekonomis yang lebih baik bagi anggotanya.memusatkan pada kebijakan harga pasar bagi koperasi dan sedikit tentang aturan harga intrakoperasi (the intra-cooperative pricing rules).
Koperasi dalam struktur pasar harus mehadapi persaingan dalam kegiatan usaha.pasar persaingan sempurna mempunyai ciri ciri antara lain;banyak pembeli dan penjual,produknya hoogen,bebas keluar/masuk ,dan pembeli/penjuak mempunyai pengetahuan yang baik mengenai paar. Sedangkan ciri ciri monopoli antara lain :terdapat hanya satu penjual dan banyak pembeli,jenis produknya bisa homogen atau heterogen,tidak ada produk subsistrusi dan terdapat hambatan masuk bagi perusahan lain.kedua macam stuktur pasar tersebut pada kenyatanya hampir tiaad ada.pada umumnya perusahannya termasuk koperasi harus mengadapi struktur pasar persaingan monopolistis dan atau oligopoli.









BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber - sumber daya untuk tujuan memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa untuk dijual lalu sisa hasil usaha koperasi yaitu pengendalian atas sisa hasil usaha berdasarkan prinsip dan rumus pembagian per anggotanya. Dan koperasi dalam berbagai struktur pasar ialah mencakup pembeli dan penjual yang actual dan potensial pada produk atau jasa tertentu pasar juga dapat di artikan sebagai sebuah institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli barang – barang dan atau jasa – jasa ataupun produk tertentu dan ada dua macam yaitu pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market), dan pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market).




















DAFTAR PUSTAKA
Sartika Partomo.Tiktik. 2009. Ekonomi Koperasi. Penerbit: Ghalia Indonesia.
Buku Ekonomi IPS 2



Komentar

Postingan Populer